Anakku…
Memang ABAH tak mengandungmu..
Tapi,
Darahnya mengalir didarahmu. Darinya kau diwarisi namanya.
Memang ABAH tak melahirkanmu...
Tapi,
Suaranya-lah yang pertama membisikkan kalimah Allah ketika KAMU dilahirkan.
Memang ABAH tak menyusuimu...
Tapi,
Dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu.
ABAH memang tak menjagaimu setiap saat...
Tapi,
Tahukah KAMU dalam do’anya tak pernah terlupa namamu disebutnya.
Tangisan ABAH mungkin tak pernah kau dengar...
Kerana,
Dia ingin terlihat kuat agar KAMU tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika merasa tak aman.
Pelukan ABAH mungkin tak sehangat dan seerat UMI...
Kerana,
Kasihnya dia takut dan tak sanggup melepaskan KAMU
ABAH ingin KAMU kuatkan semangat agar ketika kami tiada KAMU sanggup menghadapi semua sendiri.
UMI hanya ingin kau tahu...
Bahawa,
Cinta ABAH kepadamu sama besarnya seperti cinta UMI.
Anakku dari dirinya juga terdapat surga bagimu.
Maka,
Hormati dan sayangi ABAH.
Kerana,
UMI adalah tulang rusuk-nya.
Jauh dilubok hatinya dia hanya ingin mampu membanggakan KAMU di mata Allah, menjadi penolong di Padang Mahsyar serta menjadi hijab dari api neraka.
No comments:
Post a Comment